Monday, 19 December 2016

SEJARAH RESTORAN



 RESTORAN
Kemajuan usaha penyajian makanan dan minuman sekarang ini tidak terlepas dari sejarah perkembangan perjalanan peradaban manusia di masa lalu. Menyebut kata restoran, yang terpikir di benak kita adalah jajaran meja-meja yang tertata rapi, kehadiran pelanggan menikmati sajian, pramusaji sibuk dengan pelayanannya, juru masak sibuk mengolah hidangan, suara berdenting peralatan makan dan minum, aroma hidangan yang mendominasi ruangan serta keluar masuknya pelanggan yang silih berganti, bahkan suara musik terdengar sayup-sayup ikut mengisi ruangan apakah musik berasal dari suara kaset ataupun musik hidup tergantung kesesuaian restoran yang bersangkutan.
Cikal bakal restoran dimulai pada 12.000 tahun sebelum masehi ketika suatu suku bangsa di Denmark menggunakan dapur besar untuk memasak dan menyiapkan hidangan bagi sekelompok orang guna menikmati hidangan secara bersama-sama. Lalu pada 4000 tahun sebelum masehi pertama kali didirikan kabaret di mana tempat ini dipakai untuk menjual minuman keras, kemudian tumbuh dan berkembang. Sekitar tahun 1200 di London terdapat beberapa warung yang menyediakan makanan matang untuk dibawa pulang dan 200 tahun kemudian warung-warung berkembang menjadi retoran dengan fasilitas pelayanan yang semakin ditingkatkan. Penyajiannya menggunakan table cloth, peralatan makan dan minum yang tertata rapi di atas meja makan, para juru masak menyusun makanan di platter (piring besar) dan diberi garnish untuk memperindah sajian tersebut sehingga hidangan yang disajikan terlihat artistik.
Pada abad 16, ketika Chaterine de Meidcis menikah dengan Henry II, ia membawa juru masak dari Italia yang kemudian memperbaiki keahlian memasak di lingkungan kerajaan dengan mengajarkan bagaimana mempersiapkan beberapa hidangan untuk diatur di meja banquet (perjamuan) dan dihias sangat menarik. Begitu juga Oliver de Serres mendemonstrasikan bagaimana sayuran dapat meningkatkan penampilan suatu hidangan dan dapat tercipta menu diet. Serres membawa perubahan dalam seni pengolahan makanan kepada para staf ahli masak raja Louis XIV dan membentuk mereka menjadi juru masak profesional serta kreatif, hingga sekarang diakuaibahwa Pernacis mempunyai reputasi tinggi di dunia dalam hal mengolah makanan.
Tahun 1765 Monsier Boulanger membuka restoran soup di kota bertuliskan “Venite Adme Omnes Qui Stomacho Laboratoratis Et Ego Restaurabo Vos” yang artinya datanglah anda semua kepada saya, bagi anda yang perutnya keroncongan karena lapar, saya akan memulihkan kondisi anda. Tulisan ini mampu menarik perhatian orang yang lewat  untuk masuk ke restoran. Soup nya di beri nama “ Le Restaurant Divin” yaitu obat untuk menyegarkan. Kata “restaurant” berasal dari bahasa Perancis, asal kata “restaurer” berarti memulihkan kembali.
Perkembangan dunia yang semakin maju dan modern di tambah dengan perbaikan ekonomi yang semakin membaik disertai dengan kian maraknya mobilitas manusia melakukan aktifitasnya di luar rumah mengakibatkan semakin suburnya industri jasa restoran dewasa ini. 
Hotel sebagai suatu kegiatan di bidang industri pariwisata merupakan badan usaha dalam bentuk organisasi, yang mencakup unsur-unsur kumpulan orang (pengusaha dan karyawan). Unsur proses pembagian kerja yang disesuaikan dengan fasilitas dan layanan, juga sistem kerjasama antar orang-orang maupun bagian dalam mencapai tujuan tertentu. Sebagai pedoman dasar, seksi yang biasanya diperlukan untuk melaksanakan fungsi tata hidangan adalah restoran. Dimana restoran adalah suatu usaha komersial yang menyediakan jasa pelayanan makan dan minum bagi umum dan dikelola secara profesional.
Hotel besar maupun sedang kebanyakan memiliki lebih dari satu restoran untuk memberi kesempatan para pelanggan memilih jenis restoran maupun makanan serta gaya penyajian dengan harga yang bervariasi sesuai keinginan mereka. Dengan banyaknya restoran yang tumbuh dan berkembang di perkotaan akhir-akhir ini perlu kiranya kita untuk mengidentifikasikan klasifikasi restoran yang ada.

No comments:

Post a Comment