Monday 19 December 2016

CARA MEMBERSIHKAN PERABOT



CARA MEMBERSIHKAN PERABOT
Pada dasarnya, washing (pencucian/pembersihan) perabot dapat dilaksanakan dengan dua cara, yaitu :
1.                   Washing by machine
2.                   Washing by hand
            
             Kedua cara mencuci diatas, akan dibahas lebih dalam pada bahasan berikut ini.
1.                   Washing by machine
             Dalam proses pencucian ini, semua jenis alat-alat yang dipergunakan di restaurant, bar, room service, dan out let yang lain, dicuci dengan menggunkan mesin (machine). Di hotel-hotel yang besar (100 kamar ke atas), umumnya mempergunakan 2 jenis mesin. Dua jenis mesin ini yang satu dengan yang lainnya dibedakan atas cara kerja mesin dan jenis alat-alat yang bisa dibersihkan melalui proses pembersihan di dalam masing-masing mesin tersebut. Kedua mesin itu adalah :
a.                    Glass wahing machine, yaitu mesin yang khusus dipergunakan untuk membersihkan segala jenis gelas (glass ware). Bahan pembersih yang digunakan untuk mesin ini hanya air panas.
b.                   Diwashing machine, yaitu mesin yang dipergunakan untuk membersihkan hampir semua jenis alat-alat, yang dikelompokkan menjadi :
1)                   China ware
2)                   Glass ware
3)                   Silver ware dan beberapa alat lain seperti tray, salt, pepper shaker, dan sebagainya.
Untuk diwashing machine, secara garis besar dibedakan lagi menjadi dua jenis, yaitu :
1)                   Three zone diwashing machine
             Sesuai dengan namanya, mesin ini memiliki tiga bagian (zone) yang tergabung menjadi satu unit mesin, yaitu :
a)                   Pre washing zone, yaitu bagian tempat terjadinya proses pencucian pendahuluan, dimana peralatan yang dicuci, disemprot secara otomatis dengan air panas yang temperaturnya berkisar diantara 30-350C. Guna penyemprotan ini adalah untuk menghilangkan sisa-sisa makanan yang melekat, agar memudahkan proses pembersihan selanjutnya.
b)                   Main wahing zone, yaitu zone/bagian kelanjutan dari pre washing, dimana alat-alat yang sudah disemprot akan dicuci sebersih-bersihnya dengan sistem penyemprot air panas (60-700C) yang sudah bercampur dengan larutan sabun, sehingga alat-alat tersebut bebas dari kotoran.
c)                   Rinsing zone, yaitu bagian terakhir, yang berfungsi untuk membersihkan sisa-sisa sabun yang melekat.

             Air yang dipakai untuk proses pembilasan, berasal dari pipa-pipa air yang sudah tersedia, dan harus mencapai derajat kepanasan yang berkisar antara 85-900C ditambah dengan salah satu bahan pembersih (cleaning supplies) yaitu “Rinse dry) yang berfungsi sebagai pembunuh kuman-kuman, mempercepat proses pengeringan, maupun bahan untuk membuat alat-alat yang dicuci agar lebih mengkilat. Penempatan dari rinse dry ini, ditampung dalam satu tempat khusus yang ditaruh pada bagian Rinsing zone.
             Proses terjadinya pergantian fungsi-fungsi di dalam mesin tersebut adalah atas dasar pengaturan yang terbuat secara otomatis. Artinya barang-barang/peralatan yang akan dicuci melalui mesin ini, apabila sudah selesai, akan disusun di dalam rack khusus. Conveyor (yaitu pita atau alat yang dibuat dari metal yang bisa bergerak, secara terus-menerus di dalam keadaan mesin hidup), mendorong rack tersebut masuk ke dalam mesin, dengan melalui masing-masing dari ketiga zone tersebut di atas.



2)                   Single tank diwashing machine
             Cara-cara melakukan pembersihan ini, tidak jauh berbeda dengan tiga zone di atas. Namun, sistem kerjanya bersifat lebih sederhana dan lebih lambat. Pre washing (proses pencucian pendahuluan), dilakukan diluar mesin dengan cara manual, yaitu menyemprot peralatan yang akan dicuci dengan air panas yang temperaturnya berkisar diantara 30-350C, melalui alat khusus yang disebut “spraiyer”, atau dapat pula dilakukan dengan cara merendam alat-alat tersebut sebelum dimasukkan ke dalam mesin. Guna penyemprotan ini adalah untuk menghilangkan sisa-sisa makanan yang melekat, agar memudahkan proses pembersihan selanjutnya dengan melalui mesin.
Mesin yang terdiri atas satu tangki ini, dapat berfungsi ganda, yaitu sebagai “washing”, dan dalam waktu tertentu secara otomatis akan berubah fungsi menjadi “rinsing”. Air yang dialirkan melalui pipa ke dalam mesin akan bersuhu 60-700C apabila berfungsi sebagai washing, dan akan berubah suhu menjadi 85-950C, apabila mesin berfungsi sebagai rinsing (air mengalir melalui booster/alat pemanas).

2.                   Washing by hand
Washing by hand, biasanya digunakan pada hotel-hotel/restaurant-restaurant kecil. Tetapi adapula hotel-hotel/restaurant-restaurant  besar yang menggunakan cara ini, karena alasan-alasan tertentu, diantaranya :
a.                    Harga diwashing machine cukup mahal.
b.                   Penggunaan sistem “washing by hand” relatif lebih murah
c.                    Jumlah tamu yang tinggal/datang hanya sedikit.

Peralatan dan supplies (bahan-bahan pencuci) yang diperlukan adalah sebagai berikut :
a.                    Sink washing tub, yaitu bak yang dipergunakan sebagai tempat untuk mencuci.
b.                   Sponge atau karet busa
c.                    Hand brush (hard and soft), yaitu sikat tangan yang keras dan lunak. Sikat keras digunakan untuk membuang/menyikat sisa-sisa makanan dari piring, dan yang lunak untuk membersihkan piring, gelas, dan sebagainya pada proses pencucian.
d.                   Soft cotton cloth, yaitu lap katun yang halus dan bersih untuk mengeringkan setelah pencucian.
e.                    Basket, yaitu keranjang untuk tempat peralatan yang pecah.
f.                    Garbage can/tempat sampah, disini diperlukan dua buah garbage can, yaitu :
1)                   Eatable garbage, yaitu tempat sampah yang sampahnya bisa dimakan binatang peliharaan.
2)                   Un-eatable garbage, yaitu tempat sampah yang sampahnya tidak bisa dimakan.
g.                   Hot water/air panas bertemperature 30-650C untuk merendam (soaking), dan bertemperature 85-900C untuk membilas (rinsing).
h.                   Soap/sabun.

Urutan washing by hand :
a.                    Soaking (merendam)
b.                   Rubbing/brushing, yaitu menggosok atau menyikat
c.                    Rinsing (pembilasan), yang merupakan proses akhire pencucian.

Metoda pengerjaan washing by hand :
a.                    Sink diisi dengan air panas + 2/3 dari isi sepenuhnya
b.                   Sabun dimasukkan ke dalam sink dan diaduk untuk merendam alat-alat yang belum dicuci
c.                    Alat-alat seperti piring, gelas, dan sebagainya, dibersihkandari sisa makanan maupun minuman dengan cara menyikat atau menuang ke garbage can
d.                   Kelompokkan alat-alat yang akan dicuci sesuai dengan jenisnya.
e.                    Rendam alat-alat tersebut pada sink yang telah disediakan untuk itu
f.                    Satu persatu alat-alat tersebut digosok/disikat pada sink pembilasan, kemudian keringkan
g.                   Bilas semua peralatan yang sudah digosok/disikat pada sink pembilas, kemudian keringkan
h.                   Periksa apakah ada yang :
1)                   kurang bersih untuk dicuci kembali
2)                   pecah/retak, untuk dipisahkan dan ditaruh pada basket yang tersedia.
i.                     Simpan dengan teratur pada tempatnya masing-masing.
j.                     Catatan :
1)                   Air sabun harus diganti bila sudah kotor, tidak berbuih kembali, atau sudah berminyak
2)                   Sink harus dikosongkan dan dibersihkan pada akhir pencucian
3)                   Glass ware, Chinaware, Silverware, dll, sebaiknya dipisahkan tempat penyimpanannya, untuk menghindari kemungkinan pecah.
4)                   Pembilasan lebih baik dilakukan dengan air keran yang panas (kalau ada), karena sirkulasi air hanya sekali keluar dan langsung terbuang.

Selain melakukan pembersihan/pencucian dengan cara diatas, pada restaurant terdapat pula apa yang disebut dengan “Polishing Restaurant Equipment”. Polishing adalah suatu proses pekerjaan membersihkan/mengkilapkan peralatan restaurant dengan supplies yang dinamakan “Silver polish”. Caranya yaitu dengan menggosokkan silver polish pada alat yang akan dibersihkan.
Pekerjaan ini biasanya dilakukan secara berkala, dan dilakukan apabila ada alat-alat yang sudah buram, umumnya alat yang berasal dari silverware.
Guna menunjang kebersihan peralatan tersebut, ada juga cara/metode lain yang fungsinya untuk mengkilpakan dan menghaluskan peralatan. Kedua metode itu adalah :
a.                    Burnishing, yaitu suatu proses pembersihan alat-alat restaurant dari bercak-bercak atau warna yang buram dengan cara merendam/merebus dalam air yang sudah dicampur dengan assure dan aluminium foil, sampai mengkilap dan bersinar. Proses ini sering disebut pula “detarnishing”, yang dapat dibedakan dengan : burnishing by machine dan burnishing by hand.
b.                   Buffing, yaitu proses pembersihan/pengkilapan peralatan dapur dengan cara digosok menggunakan kulit kerbau atau sejenisnya sampai mengkilap dan bercahaya, terutama peralatan yang terbuat dari tembaga (copper), dan kuningan (brass), dengan menggunakan kapas dan alat pembersih khusus yang disebut metal polish.

No comments:

Post a Comment