CARA MEMBERSIHKAN PERABOT
Pada dasarnya, washing (pencucian/pembersihan)
perabot dapat dilaksanakan dengan dua cara, yaitu :
1.
Washing
by machine
2.
Washing
by hand
Kedua
cara mencuci diatas, akan dibahas lebih dalam pada bahasan berikut ini.
1.
Washing by machine
Dalam
proses pencucian ini, semua jenis alat-alat yang dipergunakan di restaurant,
bar, room service, dan out let yang lain, dicuci dengan menggunkan mesin
(machine). Di hotel-hotel yang besar (100 kamar ke atas), umumnya mempergunakan
2 jenis mesin. Dua jenis mesin ini yang satu dengan yang lainnya dibedakan atas
cara kerja mesin dan jenis alat-alat yang bisa dibersihkan melalui proses
pembersihan di dalam masing-masing mesin tersebut. Kedua mesin itu adalah :
a.
Glass
wahing machine, yaitu mesin yang khusus dipergunakan untuk membersihkan segala
jenis gelas (glass ware). Bahan pembersih yang digunakan untuk mesin ini hanya
air panas.
b.
Diwashing
machine, yaitu mesin yang dipergunakan untuk membersihkan hampir semua jenis
alat-alat, yang dikelompokkan menjadi :
1)
China
ware
2)
Glass
ware
3)
Silver
ware dan beberapa alat lain seperti tray, salt, pepper shaker, dan sebagainya.
Untuk diwashing machine, secara garis besar
dibedakan lagi menjadi dua jenis, yaitu :
1)
Three zone diwashing machine
Sesuai dengan namanya, mesin ini
memiliki tiga bagian (zone) yang tergabung menjadi satu unit mesin, yaitu :
a)
Pre
washing zone, yaitu bagian tempat terjadinya proses pencucian pendahuluan,
dimana peralatan yang dicuci, disemprot secara otomatis dengan air panas yang
temperaturnya berkisar diantara 30-350C. Guna penyemprotan ini
adalah untuk menghilangkan sisa-sisa makanan yang melekat, agar memudahkan
proses pembersihan selanjutnya.
b)
Main
wahing zone, yaitu zone/bagian kelanjutan dari pre washing, dimana alat-alat
yang sudah disemprot akan dicuci sebersih-bersihnya dengan sistem penyemprot
air panas (60-700C) yang sudah bercampur dengan larutan sabun,
sehingga alat-alat tersebut bebas dari kotoran.
c)
Rinsing
zone, yaitu bagian terakhir, yang berfungsi untuk membersihkan sisa-sisa sabun
yang melekat.
Air yang dipakai untuk proses
pembilasan, berasal dari pipa-pipa air yang sudah tersedia, dan harus mencapai
derajat kepanasan yang berkisar antara 85-900C ditambah dengan salah
satu bahan pembersih (cleaning supplies) yaitu “Rinse dry) yang berfungsi
sebagai pembunuh kuman-kuman, mempercepat proses pengeringan, maupun bahan
untuk membuat alat-alat yang dicuci agar lebih mengkilat. Penempatan dari rinse
dry ini, ditampung dalam satu tempat khusus yang ditaruh pada bagian Rinsing
zone.
Proses terjadinya pergantian
fungsi-fungsi di dalam mesin tersebut adalah atas dasar pengaturan yang terbuat
secara otomatis. Artinya barang-barang/peralatan yang akan dicuci melalui mesin
ini, apabila sudah selesai, akan disusun di dalam rack khusus. Conveyor (yaitu
pita atau alat yang dibuat dari metal yang bisa bergerak, secara terus-menerus
di dalam keadaan mesin hidup), mendorong rack tersebut masuk ke dalam mesin,
dengan melalui masing-masing dari ketiga zone tersebut di atas.
2)
Single tank diwashing machine
Cara-cara melakukan pembersihan
ini, tidak jauh berbeda dengan tiga zone di atas. Namun, sistem kerjanya
bersifat lebih sederhana dan lebih lambat. Pre washing (proses pencucian
pendahuluan), dilakukan diluar mesin dengan cara manual, yaitu menyemprot
peralatan yang akan dicuci dengan air panas yang temperaturnya berkisar
diantara 30-350C, melalui alat khusus yang disebut “spraiyer”, atau
dapat pula dilakukan dengan cara merendam alat-alat tersebut sebelum dimasukkan
ke dalam mesin. Guna penyemprotan ini adalah untuk menghilangkan sisa-sisa
makanan yang melekat, agar memudahkan proses pembersihan selanjutnya dengan
melalui mesin.
Mesin yang
terdiri atas satu tangki ini, dapat berfungsi ganda, yaitu sebagai “washing”,
dan dalam waktu tertentu secara otomatis akan berubah fungsi menjadi “rinsing”.
Air yang dialirkan melalui pipa ke dalam mesin akan bersuhu 60-700C
apabila berfungsi sebagai washing, dan akan berubah suhu menjadi 85-950C,
apabila mesin berfungsi sebagai rinsing (air mengalir melalui booster/alat
pemanas).
2.
Washing by hand
Washing by hand, biasanya digunakan pada
hotel-hotel/restaurant-restaurant kecil. Tetapi adapula
hotel-hotel/restaurant-restaurant besar
yang menggunakan cara ini, karena alasan-alasan tertentu, diantaranya :
a.
Harga
diwashing machine cukup mahal.
b.
Penggunaan
sistem “washing by hand” relatif lebih murah
c.
Jumlah
tamu yang tinggal/datang hanya sedikit.
Peralatan dan supplies (bahan-bahan
pencuci) yang diperlukan adalah sebagai berikut :
a.
Sink
washing tub, yaitu bak yang dipergunakan sebagai tempat untuk mencuci.
b.
Sponge
atau karet busa
c.
Hand
brush (hard and soft), yaitu sikat tangan yang keras dan lunak. Sikat keras
digunakan untuk membuang/menyikat sisa-sisa makanan dari piring, dan yang lunak
untuk membersihkan piring, gelas, dan sebagainya pada proses pencucian.
d.
Soft
cotton cloth, yaitu lap katun yang halus dan bersih untuk mengeringkan setelah
pencucian.
e.
Basket,
yaitu keranjang untuk tempat peralatan yang pecah.
f.
Garbage
can/tempat sampah, disini diperlukan dua buah garbage can, yaitu :
1)
Eatable
garbage, yaitu tempat sampah yang sampahnya bisa dimakan binatang peliharaan.
2)
Un-eatable
garbage, yaitu tempat sampah yang sampahnya tidak bisa dimakan.
g.
Hot
water/air panas bertemperature 30-650C untuk merendam (soaking), dan
bertemperature 85-900C untuk membilas (rinsing).
h.
Soap/sabun.
Urutan washing by hand :
a.
Soaking
(merendam)
b.
Rubbing/brushing,
yaitu menggosok atau menyikat
c.
Rinsing
(pembilasan), yang merupakan proses akhire pencucian.
Metoda pengerjaan washing by hand :
a.
Sink
diisi dengan air panas + 2/3 dari isi sepenuhnya
b.
Sabun
dimasukkan ke dalam sink dan diaduk untuk merendam alat-alat yang belum dicuci
c.
Alat-alat
seperti piring, gelas, dan sebagainya, dibersihkandari sisa makanan maupun
minuman dengan cara menyikat atau menuang ke garbage can
d.
Kelompokkan
alat-alat yang akan dicuci sesuai dengan jenisnya.
e.
Rendam
alat-alat tersebut pada sink yang telah disediakan untuk itu
f.
Satu
persatu alat-alat tersebut digosok/disikat pada sink pembilasan, kemudian
keringkan
g.
Bilas
semua peralatan yang sudah digosok/disikat pada sink pembilas, kemudian
keringkan
h.
Periksa
apakah ada yang :
1)
kurang
bersih untuk dicuci kembali
2)
pecah/retak,
untuk dipisahkan dan ditaruh pada basket yang tersedia.
i.
Simpan
dengan teratur pada tempatnya masing-masing.
j.
Catatan
:
1)
Air
sabun harus diganti bila sudah kotor, tidak berbuih kembali, atau sudah
berminyak
2)
Sink
harus dikosongkan dan dibersihkan pada akhir pencucian
3)
Glass
ware, Chinaware, Silverware, dll, sebaiknya dipisahkan tempat penyimpanannya,
untuk menghindari kemungkinan pecah.
4)
Pembilasan
lebih baik dilakukan dengan air keran yang panas (kalau ada), karena sirkulasi
air hanya sekali keluar dan langsung terbuang.
Selain melakukan pembersihan/pencucian
dengan cara diatas, pada restaurant terdapat pula apa yang disebut dengan
“Polishing Restaurant Equipment”. Polishing adalah suatu proses pekerjaan
membersihkan/mengkilapkan peralatan restaurant dengan supplies yang dinamakan
“Silver polish”. Caranya yaitu dengan menggosokkan silver polish pada alat yang
akan dibersihkan.
Pekerjaan ini biasanya dilakukan secara berkala,
dan dilakukan apabila ada alat-alat yang sudah buram, umumnya alat yang berasal
dari silverware.
Guna menunjang kebersihan peralatan
tersebut, ada juga cara/metode lain yang fungsinya untuk mengkilpakan dan
menghaluskan peralatan. Kedua metode itu adalah :
a.
Burnishing,
yaitu suatu proses pembersihan alat-alat restaurant dari bercak-bercak atau
warna yang buram dengan cara merendam/merebus dalam air yang sudah dicampur
dengan assure dan aluminium foil, sampai mengkilap dan bersinar. Proses ini
sering disebut pula “detarnishing”, yang dapat dibedakan dengan : burnishing by
machine dan burnishing by hand.
b.
Buffing,
yaitu proses pembersihan/pengkilapan peralatan dapur dengan cara digosok
menggunakan kulit kerbau atau sejenisnya sampai mengkilap dan bercahaya,
terutama peralatan yang terbuat dari tembaga (copper), dan kuningan (brass),
dengan menggunakan kapas dan alat pembersih khusus yang disebut metal polish.
No comments:
Post a Comment